Sejarah Toko Kelontong

Toko kelontong pertama kali muncul pada masa penjajahan Belanda. Toko kelontong awalnya hanya menjual barang-barang kecil seperti makanan ringan dan rokok. Toko kelontong sering berada di dekat pasar tradisional dan menjadi tempat untuk membeli barang-barang kecil yang tidak tersedia di pasar tradisional.

Setelah Indonesia merdeka, toko kelontong semakin berkembang dan mulai menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, dan lain sebagainya. Toko kelontong menjadi pilihan bagi masyarakat yang tidak ingin pergi ke pasar tradisional atau toko sembako yang jauh.

Namun, pada tahun 1980-an, toko kelontong mulai tergusur oleh pasar swalayan dan minimarket yang lebih modern. Toko kelontong yang kecil dan kurang modern sulit bersaing dengan pasar swalayan yang besar dan modern. Meskipun demikian, toko kelontong masih ada dan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan barang-barang kecil dan tidak terlalu penting.

Perbedaan Toko Sembako dan Toko Kelontong

Toko sembako dan toko kelontong adalah dua jenis toko yang sering ditemukan di Indonesia. Kedua jenis toko ini sering dianggap memiliki kesamaan karena keduanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun, ada beberapa perbedaan antara toko sembako dan toko kelontong yang akan dibahas dalam artikel ini.

Contoh Banner Makanan Untuk Inspirasi

Semua desain di bawah ini adalah karya freelancer dari Sribu.com, yang sudah berhasil membantu para klien mengembangkan bisnisnya.

Contoh-contoh ini pun berupa banner/spanduk dengan berbagai bentuk, jadi Anda akan bisa menemukan inspirasi sesuai dengan jenis banner yang Anda perlukan.

Selain itu, kita pun akan analisa kelebihan dari desain-desain ini, dan pelajari apa yang bisa Anda lakukan supaya dampak banner bisa lebih optimal.

Langsung saja mari kita lihat contoh pertama:

Contoh banner makanan pertama ini memiliki desain yang terbilang cukup sederhana.

Tapi, ada 1 elemen yang cukup menarik: keterangan jarak lokasi.

Ini akan sangat bermanfaat untuk Anda yang memiliki toko/restoran fisik karena akan menimbulkan rasa antisipasi untuk siapapun yang melihatnya.

Selain itu, elemen ini pun akan membantu konsumen baru untuk menemukan lokasi bisnis Anda secara lebih mudah.

Berikutnya ada contoh banner dari produk permen, Polo.

Pada desain ini, desainer menggunakan strategi yang sebenarnya cukup simpel: menarik minat dengan kata-kata.

Sebuah tulisan slogan seperti ini akan bisa menciptakan kesan yang lebih ramah kepada konsumen, terutama jika Anda menggunakan bahasa sehari-hari karena pembeli akan merasa seperti mendengar seseorang yang mereka kenal.

(Baca juga: Percayalah, Tips Copywriting Berusia 2,000+ Tahun Ini Masih Berlaku)

Banner menu adalah salah satu jenis banner yang pasti sudah pernah Anda lihat.

Di banner sejenis ini, berikan elemen info yang akan paling menarik untuk menggugah selera konsumen.

Elemen pertama yang bisa Anda gunakan adalah foto produk makanan itu sendiri.

Ini akan memberikan gambaran yang sangat jelas, dan bisa membuat konsumen baru penasaran untuk mencoba produk tersebut.

Jangan lupa juga untuk memberikan informasi nama varian produk, harga, dan juga keterangan promosi/menu spesial jika diperlukan.

Sekarang mari lihat contoh dalam bentuk spanduk.

Desain ini memiliki semua elemen yang membuat sebuah spanduk yang baik: nama brand & logo untuk branding, beberapa varian produk, informasi kontak, serta slogan singkat yang menunjukkan value dari bisnis.

Selain itu, pemilihan skema warna pun terbilang menarik karena desainer memilih warna yang terang & kontras.

Ini akan membuat spanduk lebih mencolok dan terlihat memiliki keunikan sendiri.

Ini adalah contoh banner digital yang bisa Anda gunakan di website, media sosial, ataupun marketplace seperti Tokopedia atau Shopee.

Karena biasanya informasi akan disampaikan melalui konten, di banner jenis ini Anda bisa mencoba untuk fokus untuk membuat bisnis terlihat lebih profesional melalui desain.

Cukup berikan gambar produk terbaik, berikan slogan, serta nama & logo, dan fokuskan banner untuk memiliki desain yang secara visual bisa menjadi “kepala” dari konten-konten di bawahnya.

Contoh Banner Makanan Untuk Inspirasi

Semua desain di bawah ini adalah karya freelancer dari Sribu.com, yang sudah berhasil membantu para klien mengembangkan bisnisnya.

Contoh-contoh ini pun berupa banner/spanduk dengan berbagai bentuk, jadi Anda akan bisa menemukan inspirasi sesuai dengan jenis banner yang Anda perlukan.

Selain itu, kita pun akan analisa kelebihan dari desain-desain ini, dan pelajari apa yang bisa Anda lakukan supaya dampak banner bisa lebih optimal.

Langsung saja mari kita lihat contoh pertama:

Contoh banner makanan pertama ini memiliki desain yang terbilang cukup sederhana.

Tapi, ada 1 elemen yang cukup menarik: keterangan jarak lokasi.

Ini akan sangat bermanfaat untuk Anda yang memiliki toko/restoran fisik karena akan menimbulkan rasa antisipasi untuk siapapun yang melihatnya.

Selain itu, elemen ini pun akan membantu konsumen baru untuk menemukan lokasi bisnis Anda secara lebih mudah.

Berikutnya ada contoh banner dari produk permen, Polo.

Pada desain ini, desainer menggunakan strategi yang sebenarnya cukup simpel: menarik minat dengan kata-kata.

Sebuah tulisan slogan seperti ini akan bisa menciptakan kesan yang lebih ramah kepada konsumen, terutama jika Anda menggunakan bahasa sehari-hari karena pembeli akan merasa seperti mendengar seseorang yang mereka kenal.

(Baca juga: Percayalah, Tips Copywriting Berusia 2,000+ Tahun Ini Masih Berlaku)

Banner menu adalah salah satu jenis banner yang pasti sudah pernah Anda lihat.

Di banner sejenis ini, berikan elemen info yang akan paling menarik untuk menggugah selera konsumen.

Elemen pertama yang bisa Anda gunakan adalah foto produk makanan itu sendiri.

Ini akan memberikan gambaran yang sangat jelas, dan bisa membuat konsumen baru penasaran untuk mencoba produk tersebut.

Jangan lupa juga untuk memberikan informasi nama varian produk, harga, dan juga keterangan promosi/menu spesial jika diperlukan.

Sekarang mari lihat contoh dalam bentuk spanduk.

Desain ini memiliki semua elemen yang membuat sebuah spanduk yang baik: nama brand & logo untuk branding, beberapa varian produk, informasi kontak, serta slogan singkat yang menunjukkan value dari bisnis.

Selain itu, pemilihan skema warna pun terbilang menarik karena desainer memilih warna yang terang & kontras.

Ini akan membuat spanduk lebih mencolok dan terlihat memiliki keunikan sendiri.

Ini adalah contoh banner digital yang bisa Anda gunakan di website, media sosial, ataupun marketplace seperti Tokopedia atau Shopee.

Karena biasanya informasi akan disampaikan melalui konten, di banner jenis ini Anda bisa mencoba untuk fokus untuk membuat bisnis terlihat lebih profesional melalui desain.

Cukup berikan gambar produk terbaik, berikan slogan, serta nama & logo, dan fokuskan banner untuk memiliki desain yang secara visual bisa menjadi “kepala” dari konten-konten di bawahnya.

Tips Membuat Banner Makanan

Setelah mendapatkan inspirasi, saatnya Anda membuat desain original yang bisa menjadi kebanggaan brand.

Supaya dampaknya untuk penjualan bisa lebih optimal, lakukan hal-hal ini:

Di Sribu.com, kami menyediakan jasa desain banner/spanduk profesional untuk Anda yang membutuhkan bantuan & ingin mempunyai desain berkualitas.

Terlepas dari Anda sudah memiliki ide atau belum, desainer kami akan memastikan bahwa visi brand Anda tersampaikan & desain pun akan memiliki kualitas yang bisa menarik minat pelanggan.

Sebagai penutup, jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu.com agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Untuk Anda yang berjualan makanan, penggunaan banner/spanduk di lokasi bisa memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembeli.

Oleh karena itu, perhatikan desain yang Anda buat supaya banner bisa berfungsi lebih dari sekedar dekorasi saja.

Kami di sini sudah mengumpulkan 8 contoh banner makanan dengan desain menarik yang bisa Anda jadikan inspirasi.

Jenis barang yang dijual.

Salah satu perbedaan utama antara toko sembako dan toko kelontong adalah jenis barang yang dijual. Toko sembako khususnya menjual bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, susu, telur, dan bahan pangan lainnya.

Sementara itu, toko kelontong menjual barang-barang yang lebih beragam, termasuk bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari seperti makanan ringan, permen, minuman, barang-barang kebutuhan rumah tangga, serta barang-barang yang tidak terlalu penting seperti mainan anak-anak, alat tulis, dan lain sebagainya.

Toko sembako cenderung lebih besar dan lebih lengkap daripada toko kelontong. Hal ini dikarenakan toko sembako menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih penting dan sering dibutuhkan oleh masyarakat. Sementara itu, toko kelontong cenderung lebih kecil dan mungkin hanya memiliki beberapa jenis barang yang dijual.

Baca juga: 10 Tips Foto Produk Untuk Bisnis dan Mengapa Foto Produk itu Penting?

Toko sembako cenderung terletak di pinggir jalan, dekat dengan pemukiman penduduk atau pasar tradisional. Hal ini membuat toko sembako lebih mudah diakses oleh masyarakat dan sering menjadi pilihan utama untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, toko kelontong dapat ditemukan di berbagai tempat seperti di pusat perbelanjaan, pasar swalayan, dan daerah perkotaan.

Harga barang-barang di toko sembako cenderung lebih stabil dan sedikit lebih murah daripada di toko kelontong. Hal ini karena toko sembako sering membeli barang-barang secara besar-besaran dan memperoleh harga yang lebih murah. Sementara itu, toko kelontong biasanya membeli barang-barang secara eceran dan harga barang cenderung lebih mahal.

Toko sembako biasanya menjadi pilihan utama bagi masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah yang membutuhkan barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau. Sementara itu, toko kelontong sering menjadi pilihan bagi masyarakat yang mencari barang-barang yang tidak terlalu penting atau hanya ingin membeli barang-barang secara eceran.

Secara keseluruhan, toko sembako dan toko kelontong memiliki perbedaan dalam hal jenis barang yang dijual, ukuran toko, lokasi, harga, dan target konsumen. Meskipun keduanya sering dianggap sama, namun perbedaan tersebut memberikan pengaruh pada pola konsumsi masyarakat.

Toko sembako dan toko kelontong sama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam jenis barang yang dijual, ukuran toko, lokasi, harga, dan target konsumen.

Penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan tersebut dalam memilih toko yang tepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Memilih toko yang tepat juga dapat membantu masyarakat dalam menghemat pengeluaran dan memastikan ketersediaan barang-barang yang dibutuhkan.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Belanja di App banyak untungnya:

Banner Bergaya Pop Art

Untuk yang memiliki lokasi fisik untuk berjualan, Anda pun bisa menggunakan banner hampir sebagai sebuah lukisan untuk mempercantik restoran.

Walaupun hanya sebagai dekorasi, tapi Anda pun harus tetap membuat desain yang relevan dengan produk dan brand, supaya banner bisa membuat ruangan terasa lebih terkonsep.

Anda pun bisa membuat desain sesuai dengan tren yang sedang terjadi di sekitar.

Ini akan menunjukkan bahwa bisnis Anda memperhatikan dunia sekeliling & akan bisa membuat konsumen lebih menyukai brand.

Salah satu jenis banner makanan yang paling sering kita lihat tentu adalah standing banner, atau yang juga dikenal dengan sebutan X Banner atau Y Banner (tergantung rangka stand).

Desain ini mengikuti prinsip yang mirip dengan contoh-contoh sebelumnya, dengan mencantumkan nama serta logo brand, varian produk, nama promosi, harga, & lokasi.

Dalam membuat banner jenis ini, penting sifatnya untuk tidak melupakan elemen-elemen tersebut.

Anda pasti pernah melihat spanduk menu seperti ini ketika berkunjung ke sebuah tempat makan.

Sebenarnya, desain spanduk seperti ini memiliki kriteria yang hampir mirip dengan sebuah menu cetak.

Tapi, Anda harus cermat dalam membuat desain karena ruang yang tersedia di spanduk lebih “sempit” (ukuran memang lebih besar, tapi orientasi desain berbeda).

Hindari mencantumkan terlalu banyak info yang akan membuat desain spanduk sulit untuk dibaca.

Sejarah Toko Sembako dan Toko Kelontong

Toko sembako dan toko kelontong adalah dua jenis toko yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Kedua jenis toko ini memainkan peran penting dalam menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Mari kita lihat sejarah toko sembako dan toko kelontong yang telah berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Baca juga: 7 Manfaat Menggunakan Aplikasi Kasir untuk Meningkatkan Produktivitas Bisnis Anda

Kata "sembako" sendiri berasal dari singkatan "sembilan bahan pokok". Sembilan bahan pokok ini adalah beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, garam, telur, daging, susu, dan kacang-kacangan. Pada masa penjajahan Belanda, bahan-bahan ini diimpor dari luar negeri dan dijual di pasar-pasar tradisional. Setelah Indonesia merdeka, para pedagang di pasar tradisional mulai menjual bahan-bahan ini secara eceran.

Kemudian pada tahun 1967, pemerintah Indonesia memperkenalkan program Distribusi Sembako Nasional (DSN) yang bertujuan untuk memperbaiki distribusi dan stabilitas harga bahan makanan pokok.

Program ini mengatur distribusi bahan-bahan sembako dari produsen ke konsumen melalui jalur distribusi yang sudah ditentukan. Pada tahun 1970-an, toko sembako mulai muncul di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Toko sembako ini menjual bahan-bahan sembako yang didistribusikan oleh DSN.

Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, toko sembako semakin berkembang dan berubah menjadi lebih modern. Toko sembako modern menyediakan lebih banyak jenis produk dan memiliki fasilitas yang lebih baik seperti mesin kasir dan pendingin. Toko sembako juga semakin mudah ditemukan di seluruh Indonesia dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang membutuhkan bahan-bahan pokok sehari-hari.

Banner Bergaya Pop Art

Untuk yang memiliki lokasi fisik untuk berjualan, Anda pun bisa menggunakan banner hampir sebagai sebuah lukisan untuk mempercantik restoran.

Walaupun hanya sebagai dekorasi, tapi Anda pun harus tetap membuat desain yang relevan dengan produk dan brand, supaya banner bisa membuat ruangan terasa lebih terkonsep.

Anda pun bisa membuat desain sesuai dengan tren yang sedang terjadi di sekitar.

Ini akan menunjukkan bahwa bisnis Anda memperhatikan dunia sekeliling & akan bisa membuat konsumen lebih menyukai brand.

Salah satu jenis banner makanan yang paling sering kita lihat tentu adalah standing banner, atau yang juga dikenal dengan sebutan X Banner atau Y Banner (tergantung rangka stand).

Desain ini mengikuti prinsip yang mirip dengan contoh-contoh sebelumnya, dengan mencantumkan nama serta logo brand, varian produk, nama promosi, harga, & lokasi.

Dalam membuat banner jenis ini, penting sifatnya untuk tidak melupakan elemen-elemen tersebut.

Anda pasti pernah melihat spanduk menu seperti ini ketika berkunjung ke sebuah tempat makan.

Sebenarnya, desain spanduk seperti ini memiliki kriteria yang hampir mirip dengan sebuah menu cetak.

Tapi, Anda harus cermat dalam membuat desain karena ruang yang tersedia di spanduk lebih “sempit” (ukuran memang lebih besar, tapi orientasi desain berbeda).

Hindari mencantumkan terlalu banyak info yang akan membuat desain spanduk sulit untuk dibaca.

Untuk Anda yang berjualan makanan, penggunaan banner/spanduk di lokasi bisa memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembeli.

Oleh karena itu, perhatikan desain yang Anda buat supaya banner bisa berfungsi lebih dari sekedar dekorasi saja.

Kami di sini sudah mengumpulkan 8 contoh banner makanan dengan desain menarik yang bisa Anda jadikan inspirasi.